Pak Dokter Ciptakan Mobil Bertenaga Udara

Sepintas memang tidak ada yang menarik dari mobil buatan pak Dokter Helmi Dja’far ini. Bentuknya pun lebih mirip bajay berwarna hijau terang, dan jauh dari kesan canggih ataupun mobil berkelas



Tapi, “don’t judge the book by its cover”, siapa sangka dibalik penampilannya yang kurang meyakinkan, mobil pak Dokter asal Surabaya ini telah mengaplikasikan teknologi tinggi yang bisa dibilang baru pertama kali ada di dunia, yaitu menggunakan tenaga udara.

Dengan biaya sendiri, pak dokter Helmi Dja’far bersama 2 orang temannya berhasil menciptakan mobil bertenaga udara, memanfaatkan mobil bekas yang dimodifikasi. Seluruh mesin mobil bekas diangkat dan hanya tersisa rangka sasis serta komponen kemudinya saja. Begitu juga dengan tangki bahan bakarnya, diganti dengan tabung udara bertekanan 40 bar, yang diikat pada rangka sasis. Bodi mobilnya pun diganti dengan bodi baru dengan bentuk asal-asalan berwaran hijau.


Menurut pengakuan pak dokter, desain bodi mobil udara ini adalah hasil karya putranya yang masih kelas 5 SD dan hobi menggambar mobil. Tak kurang 300 juta rupiah telah dikeluarkan untuk membuat mobil udara ini, termasuk menyempurnakan mesinnya, mulai dari mesin pertama yang masih berukuran besar, sampai mesin terbaru yang lebih kecil dan praktis.
Prinsip kerja mesin bertenaga udara ciptaan pak dokter pada dasarnya cukup sederhana, yaitu memanfaatkan udara yang dimuaikan di dalam mesin, untuk menghasilkan gerak rotasi pada roda gigi, sehingga bisa digunakan untuk memutar poros dan menjalankan mobil hingga kecepatan di atas 70 km/jam.


Lalu seperti apakah proses pemuaian udara yang terjadi di dalam mesin sehingga mampu menghasilkan putaran pada roda gigi?? Tentu saja ini masih dirahasiakan oleh penciptanya. Banyak yang berpendapat bahwa di dalam mesin tersebut terdapat propeller yang akan berputar jika terdorong udara, tapi pendapat ini akhirnya runtuh, karena mesin udara tersebut ternyata mempunyai torsi atau tenaga putar yang jauh lebih kuat dari tenaga yang dihasilkan propeller. Ketika diuji coba melewati tanjakan, mobil udara buatan pak dokter ini mampu melaju dengan sempurna. Para peneliti mesin dari ITS Surabaya kemudian ikut berpendapat bahwa di dalam mesin tersebut pasti terdapat piston untuk menggerakkan roda gigi. Dan sekali lagi, pendapat ini pun juga runtuh, karena dengan ukuran mesin yang sangat kecil, tentu tidaklah mungkin menaruh piston di dalamnya. Semakin kecil ukuran mesin udara, justru semakin kuat torsi dan kecepatan yang dihasilkannya. Benar-benar ajaib bukan?? Ketika ditanya langsung kepada si empu-nya, pak dokter malah menjawab dengan gurauan bahwa di dalam mesin tersebut ada jin-nya (mahluk halus-red), tentu saja ini semakin tidak masuk akal lagi.


Tidak hanya peneliti dari dalam negeri saja yang dibuat penasaran dengan mesin udara temuan pak dokter ini, beberapa perusahaan besar dari luar negeri pun sempat mengirimkan utusannya untuk datang dan membeli mesin udara tersebut seharga 50 milyar rupiah, tapi pak dokter malah menolaknya, dengan alasan takut teknologinya dibajak. Padahal jika benar-benar diproduksi secara masal, harga jual mobil bertenaga udara ini diperkirakan tidak akan lebih dari 50 juta rupiah, jauh lebih murah dari harga mobil yang ada sekarang.

Namun setiap teknologi pasti ada kelemahannya. Mobil udara ini pun mempunyai keterbatasan pada jarak tempuhnya yang tergolong pendek. Dengan volume tabung udara yang digunakan sekarang ini, mobil udara hanya mampu menempuh jarak tak lebih dari 10 kilometer saja, setelah itu udara dalam tabung harus diisi lagi menggunakan kompresor. Sudah pasti akan ribet jika kita menjadikan mobil udara ini sebagai mobil pribadi, karena setiap 10 kilometer kita harus mengisi udara lagi, itupun dengan syarat stasiun pengisian udara harus tersedia di setiap jarak 10 kilometer.

Tapi akan sangat mubazir jika teknologi mobil udara yang 100 persen ramah lingkungan ini tidak dimanfaatkan. Salah satu yang mungkin dilakukan adalah menjadikan mobil udara ini sebagai mobil angkutan umum. Terutama untuk angkutan umum yang mempunyai rute dan pemberhentian teratur seperti bus Transjakarta. Apabila di setiap shelter pemberhentian bus disediakan pompa pengisian udara, maka setelah menempuh jarak 10 kilometer, bus bisa mengisi udara di shelter sambil menunggu penumpangnya naik. Berbeda dengan mobil tenaga listrik yang membutuhkan waktu berjam-jam untuk mengisi batre, mobil udara ini hanya butuh waktu kurang dari 10 menit saja untuk pengisian udaranya. Keren kan??

Seandainya semua angkutan umum yang ada di kota-kota besar beralih menggunakan mesin tenaga udara ini, maka bisa dipastikan polusi udara di perkotaan akan berkurang. Selain itu, para pengusaha angkutan umum juga tidak perlu repot lagi memikirkan kenaikan harga bahan bakar, karena ketersediaan udara di bumi ini sangatlah melimpah dan gak akan habis sampai akhir jaman, tidak seperti bahan bakar minyak.

Pak Dokter Ciptakan Mobil Bertenaga Udara Pak Dokter Ciptakan Mobil Bertenaga Udara Reviewed by Ary on 09:24 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.